Indonesia kaya akan budaya, salah satunya budaya membuat nasi tumpeng. Tumpeng merupakan sajian dengan bahan utama nasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga berbentuk kerucut dan menyerupai bentuk gunung. Kemudian dibawahnya ditata berbagai jenis lauk pauk dan berbagai macam hiasan agar kelihatan menarik.
Nasi Tumpeng |
Khususnya di Bali nasi tumpeng dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut warna nasinya, yaitu nasi tumpeng kuning dan nasi tumpeng putih. Dan memiliki makna atau fungsi yang berbeda- beda :
- Nasi tumpeng putih.
Biasanya dipakai pada saat upacara keagamaan di pura-pura, karena warna putih melambangkan kesucian. Namun tidak memakai lauk pauk.
- Nasi tumpeng kuning.
Nasi tumpeng kuning melambangkan kesejahteraan, kekayaan, atau rejeki yang melimpah. Dan dibuat untuk acara selamatan, seperti ulang tahun, kelahiran bayi, tamat sekolah atau kuliah, mendapat pekerjaan dan sebagainya. Nasi tumpeng kuning pada bagian bawahnya terdapat lauk-pauk, seperti sayuran dan olahan berbagai jenis daging, telor, maupun ikan.
Nasi tumpeng yang dibuat kerucut pada puncaknya dapat diartikan sebagai tujuan dari semua mahluk hidup di dunia yaitu Tuhan sebagai penguasa alam semesta. Kemudian manusia berada dibawahnya. Sedangkan pada bagian paling bawah terdapat berbagai jenis lauk pauk, apakah yang terbuat dari jenis daging atau ikan dan berbagai macam sayuran. Ini melambangkan kehidupan tumbuhan dan hewan yang berada dibawah manusia.
Nasi tumpeng yang dibuat sedemikian rupa melambangkan keharmonisan hidup manusia. Yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan hewan dan tumbuhan, maupuan hubungan yang harmonis antar manusia itu sendiri.
Namun secara umum nasi tumpeng mempunyai makna puji syukur kepada Tuhan atas rejeki yang telah Dia berikan kepada kita. Dengan harapan kita akan selalu hidup tenteram, sehat dan sejahtera kedepannya.
Tapi sesuai dengan perkembangan jaman, nasi tumpeng sudah banyak dikomersialkan. Ini terbukti dengan banyaknya menu nasi tumpeng yang dijual di Hotel maupun Restaurant. Namun apapun itu tujuannya, alangkah baiknya kita tetap melestarikan budaya asli Indonesia. Apakah tujuannya dipakai untuk upacara dan selamatan maupun untuk mencari keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar